Jika Amerika Terus Membunuh, Maka Kami Semua Menjadi Pejuang Taliban!

15 August 2009
Posted by Yudie

Setelah Iraq, Blackwater Meneror Afghanistan. Itulah yang terjadi di Afghansitan. Setelah memorakporandakan Iraq dengan korban sipil dalam jumlah tak terkira, Balckwater—agen keamanaan rahasia AS yang sekarang menyebut dirinya sendiri Xe Service—mulai fokus di Afghanistan.

Mirza Mohammed Dost, seorang pria tua Afghan berkata pada Los Angeles Times, “Amerika harus menjawab kematian anak saya.” Ia berdiri di atas kuburan anaknya, yang bertulis batu nisan, “Raheb Dost, Dibunuh Amerika.”

Anaknya itu berumur 22 tahun, sedang menuju pulang dari kerja, dan di tengah jalan Kabul, ia ditembak oleh tentara Blackwater. Para kontraktor itu begitu saja menembakkan senjatanya karena jalanan yang macet.


“Mereka memberikan kami kesulitan.” Ujar Fazlullah Mujadedi, seorang anggota parlemen Afghan. Padahal, menurut Zemaray Basahary, seorang pejabat di kementerian dalam negeri, banyak dari anggota Blackwater ini tak memiliki izin. Media memperkirakan saat ini terdapat 18.5000 sampai 28.000 anggota Blackwater di Afghanistan. Tapi menurut P.W. Singer, seorang pejabat senior di Institut Brooking, jumlahnya lebih dari 71.000 orang!

Kelakukan Blackwater ini telah memicu kemarahan rakyat Afghanistan. “Kami tak takut berhadapan dengan mereka. Kami ingin bertanya kepada mereka: Kenapa kamu pikir kamu boleh melakukan hal buruk ini?” Friba, bibi dari Raheb, berkacak pinggang menahan amarah.

Mohammed Shafi, seorang tokoh masyarakat, jika anggota Blackwater itu it terus bersikap seperti itu, situasi akan semakin tak terkendali. “Amerika selalu berpikir rakyat Afghanistan teroris!” ujarnya berapi-api, “Tapi jika mereka terus membunuh kami, saya yakin, semua orang Afghanistan akan memutuskan menjadi pejuang (Taliban)!”
(eramuslim.com)


Labels: ,

0 comments: